Sebenarnya bukan hobi sih tepatnya lebih sering dan suka jalan-jalan. Nuansa alam dan udara segar terasa lebih menyembuhkan setelah penat dengan perkotaan dan perkuliahan. Terkadang lebih memilih menikmati dibanding mengabadikan. Tak jarang banyak momen yang terlewatkan tak sempat terekam. Kota tetangga sekitar semarang juga boleh. Tidak perlu jauh. Terpenting bisa sembuh dan kembali bersiap mengusap peluh.
Profil Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut RST. dr Soedjono Magelang
A. Visi Misi, Motto dan Tujuan
1. Visi
Menjadi rumah sakit kebanggaan setiap prajurit
2. Misi
a. Melaksanakan fungsi rujukan rumah sakit di jajaran kodam IV/ Diponegoro
b. Meningkatkan mutu pelayanan spesialis sesuai dengan standar rumah sakit tingkat II
c. Memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang cukup memadai secara kualitas maupun kuantitas
3. Motto
Senyum, Sapa, Sentuh, Sembuh
4. Tujuan
Tercapainya derajat kesehatan yang tinggi bagi prajurit TNI,PNS dan keluarganya serta masyarakat pada umumnya.
B. Alamat Lokasi Rumkit
Alamat Jl. Urip Sumoharjo 48, Magelang
Kab/ Kota Kota Magelang
Kode Pos 56113
Telepon 0293 – 362813
Fax 0293 – 363366
Email rstdr.soedjono@gmail.com
Telepon Humas -0293362813
Website http:// rstdr.soedjono.co.id
C. Bentuk Pelayanan
Instalasi Rawat Jalan
memberi pelayanan kepada pasien untuk konsultasi dan/atau pemeriksaan fisik
oleh dokter spesialis dan pemeriksaan/tindakan medis tertentu oleh dokter
spesialis. Kualitas pelayanan dan fasilitas kami ditunjang dengan kelengkapan
klinik spesialis sebagai berikut :
1. Klinik Gigi dan Mulut
2. Klinik Penyakit Dalam
3. Klinik Bedah Umum
4. Klinik Bedah Orthopedi
5. Klinik Bedah Saraf
6. Klinik Bedah Urologi
7. Klinik Bedah Onkologi
8. Klinik Anak
9. Klinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan
10. Klinik Kulit dan Kelamin
11. Klinik Paru
12. Klinik Mata
13. Klinik THT
14. Klinik Syaraf
15. Klinik Jiwa
16. Klinik Rehabilitasi Medik
17. Klinik Haemodialisa
18. Klinik Jantung dan Pembuluh Darah
19. Klinik Psikologi
20. Klinik Eksekutif
21. Klinik Gizi
22. Klinik Geriatri
23. Klinik Reumatologi
24. Klinik Kemoterapi
25. Klinik TB DOT
26. Klinik VCT
27. Klinik Medical Check Up
28. Endoskopi
29. Bronkoskopi
30. Spirometri
31. Treadmil
Sumber : http://rstdrsoedjono.co.id/pelayanan-rawat-jalan
Isu Pembangunan Kesehatan
Peningkatan Pengendalian Penyakit
Menular Dan Tidak Menular Serta Penyehatan lingkungan Di Bidang Kesehatan Gigi
Dan Mulut
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut adalah kegiatan pelayanan kesehatan di bidang kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan kepada masyarakat. Contoh pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan promotif, pelayanan preventif dan pelayanan kuratif Pelayanan kesehatan gigi dan mulut biasanya dilakukan di puskesmas, rumah sakit, dan praktek mandiri. Untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik tentunya diperlukan standar khusus guna mencegah penularan penyakit dan mengurangi resiko pada penyakit tidak menular.
Penyakit Menular adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, parasit, atau jamur, dan dapat berpindah ke orang lain yang sehat. penyakit menular dapat ditularkan secara langsung maupun tidak langsung. Penularan secara langsung dapat terjadi melalui kontak fisik seseorang terhadap orang yang menderita penyakit menular. sedangkan kontak secara tidak langsung dapat terjadi penularan melalui udara, cairan penderita penyakit menular dan lain sebagainya. untuk mencegah terjadinya penularan penyakit baik dari pasien ke petugas kpelayanan kesehatan atau sebaliknya diperlukan alat pelindung diri yang berfungsi untuk melindungi diri petugas dari penularan ataupun melindungi pasien agar tidak tertular.
Alat pelindung diri seperti masker, handscoon, clemek, sepatu kerja, kaca mata kerja sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan. Berikut beberapa alat pelindung diri yang umum digunakan di pelayanan kesehatan gigi dan mulut:
1. MaskerMasker sebaiknya dipakai satu kali saja, jadi setelah pemakaian masker selama 5 jam, masker tersebut langsung dibuang. Hal ini bentujuan agar masker yang kita pakai tetap berfungsi dengan semestinya, jangan sampai masker yang kita pakai untuk melindungi tubuh malah menyebabkan penyakit, gara-gara menghirup kotoran yang tertimbun di masker karena tidak diganti. Masker wajib dipakai pada setiap tindakan.
2. Handscoon (Sarung tangan)
Handscoon atau sarung tangan wajib dipakai tenaga medis agar terhindar dari droplet pasien. Tujuan Penggunaan Handscoon adalah untuk mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah terjadinya penularan virus dan kuman.Pemakaian handscoon sangat diperlukan karena merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko transmisi patogen yang dapat ditularkan melalui cairan. Dengan menggunakan sarung tangan akan melindungi pemakai sarung tangan dari risiko infeksi silang. Handscoon wajib dipakai ketika melakukan tindakan yang berkontak langsung dengan pasien.
3. Pelindung wajah
Merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi wajah dan mata dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang berterbangan, percikan benda kecil, serta percikan cairan. di Indonesia, alat pelindung diri ini biasanya digunakan ketika melakukan tindakan scalling, dan ketika mengebur gigi untuk melindungi partikel karang gigi dan gigi yang tidak sengaja atau tidak sadar mengenai wajah.
Selain menggunakan alat pelindung diri, melakukan desinfeksi dan sterilisasi pada alat, bahan dan ruangan/lingkungan kerja sangat diperlukan untuk memutus dan membunuh mata rantai bakteri, virus, dan jamur.
Penyehatan Lingkungan Kerja
Penyehatan lingkungan kerja adalah
segala upaya untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat kerja beserta
lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia. Upaya Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di tempat kerja bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan
petugas atau pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja, serta sumber
produksi, proses dan lingkungan kerja dalam keadaan aman.
Pada lingkungan kerja pelayanan
kesehatan gigi dan mulut dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi
lingkungan dengan cara rutin membersihkan ruangan serta alat yang digunakan,
dan ruti melakukan kontrol pada alat-alat yang digunakan agar keamanan dan
keselamatannya tetap terjaga dan terkendali dengan baik.
Upaya penyehatan ini diatur dengan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.03/MEN/1982, yang
tujuannya lebih terperinci yaitu
Memberikan bantuan kepada tenaga
kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental.
Melindungi tenaga kerja terhadap
setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
Meningkatkan kesehatan badan,
kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.
Memberikan pengobatan dan perawatan
serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang sakit.
Untuk meningkatkan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan di bidang
kesehatan gigi dan mulut diperlukan kesadaran petugas dan ketersediaan alat
pelindung diri yang layak.
BAU MULUT
Apa itu bau mulut ?
Bau mulut adalah napas yang berbau tidak sedap yang menusuk hidung dan terasa tidak menyenangkan, terutama ketika berbicara. Hal ini tentu saja sangan mengganggu. Bukan saja lantaran menimbulkan rasa tidak enak pada diri sendiri tetapi juga menyebabkan sensasi yang tidak nyaman bagi orang lain. Maka, tidaklah heran hal tersebut dapat menyebabkan merusak semangat bersosialisasi. Padahal kita mahluk sosial, dimana setiap hari harus melakukan hubungan dengan orang lain. Hal ini berlaku baik untuk yang sedang sekolah, kuliah, bekerja, maupun sebagai ibu rumah tangga yang kadangkala masih harus mengadakan pertemuan rutin. Bau mulut tidak sedap atau halitosis dapat disebabkan oleh berbagai hal. Namun studi menunjukan 80% bau mulut disebabkan oleh adanya masalah pada kesehatan gigi dan mulut seperti gigi berlubang atau masalah gusi.
Penyebab
Bau mulut tidak hanya disebabkan oleh masalah kesehatan gigi,
gusi, dan makanan yang berbau menyengat. Beberapa kondisi kesehatan lain yang
juga bisa menjadi penyebabnya bau mulut di antaranya:
- Xerostomia yaitu mulut kering
yang terjadi karena gangguan produksi air liur akibat bakteri menumpuk di
rongga mulut.
- Gangguan saluran pencernaan,
seperti infeksi bakteri H.pylori yang menyebabkan sakit
maag dan penyakit asam lambung (GERD)
- Sinusitis yang
menghasilkan post nasal drip atau aliran cairan kental
dari rongga sinus ke tenggorokan.
- Pengaruh kondisi lain, seperti
Diabetes gangguan hati, atau Infeksi saluran pernafasan
Selain beberapa kondisi kesehatan di atas, bau mulut juga bisa
disebabkan oleh kebiasaan merokok, kurangnya kebersihan mulut, makanan atau
minuman tertentu, dan diet yang berlebihan sehingga menyebabkan kekurangan
karbohidrat.
Cara Menanggulangi
Jika merasa sudah menjaga kebersihan mulut dan gigi namun
masih saja bau mulut tidak hilang, cobalah lakukan beberapa cara berikut ini:
- Sikat gigi dua kali sehari,
secara teratur. Juga bisa menggunakan Obat kumur setelah
menggosok gigi.
- Ganti sikat gigi setidaknya dua
bulan sekali.
- Bersihkan bagian lidah, dan
minum segelas air setelah bangun tidur untuk menghilangkan bau mulut.
- Lepas dan bersihkan Gigi
Palsu jika menggunakannya, sehingga tidak ada bakteri berkembang biak
di gigi palsu.
- Kunyah kulit jeruk, lemon, dan
peterseli. Produksi air liur yang dipicu oleh asam jeruk dapat membantu
menghilangkan bau mulut, sedangkan Peterseli dapat menetralisir bau tidak sedap.
- Cek kesehatan gigi setidaknya
setiap 6 bulan sekali.
- Berhenti merokok dan hindari
konsumsi kopi yang berlebihan.
- Kunyah permen karet rendah
gula.
- Kurangi atau bahkan hindari
sama sekali konsumsi alkohol.
- Minum cukup air putih, sehingga
bakteri dan kotoran lain dalam mulut dapat dengan cepat dibersihkan.
Perhatikan juga apa yang dimakan. Hindari makanan seperti
bawang bombai dan bawang putih yang memiliki bau yang cukup menyengat. Pilihlah
camilan yang lebih sehat, seperti apel atau wortel mentah, karena kandungan air
di dalamnya dapat membantu membersihkan mulut. Mengonsumsi makanan yang sehat
dan makan teratur juga bisa membantu mencegah bau mulut. Selain itu, bisa
menggunakan cairan kumur penghilang bau mulut. Namun, biasanya efek cairan ini
hanya sementara.
Untuk mengetahui penyebab bau mulut yang alami dan
cara menghilangkan bau mulut sesuai dengan penyebab tersebut, konsultasi
langsung ke dokter gigi agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hallo teman...
Kenalan denganku lebih jauh yuk
Nama : Melania Sanggitama Safitri
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Banjarnegara, 9 Januari 2000
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Kampus : Poltekkes Kementrian Kesehatan Semarang
Email : melaniasafitriMS@gmail.com
Jenjang pendidikan
2005-2011 : SDN 1 Banjarmangu
2011-2014 : SMP N 1 Bawang
2014-2017 : SMK N 1 Bawang
Sekian perkenalanku, semoga yang kutulis dapat menambah informasi kalian.
Terimakasih..
LAPORAN
KEGIATAN PEMBERDAYAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
MATA
KULIAH UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT II
Di
Wilayah Desa Banjarmangu Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara
Tanggal
Pelaksanaan 28 September – 6 November 2020
Disusun
Oleh :
Melania Sanggitama Safitri
(P1337425217042)
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
GIGI SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN SEMARANG
2020
HALAMAN
PENGESAHAN
Proposal kegiatan
pemberdayaan masyarakat gigi sehat ini merupakan bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat diwilayah desa Banjarmangu RT 4 RW 01 kabupaten
Banjarnegara yang akan dilaksanakan pada tanggal 29 September sampai dengan 6
November 2020. Proposal persetujuan ini disetujui pada tanggal :
Pelaksana kegiatan :
Nama :
Melania Sanggitama Safitri
NIM :
P1337425217042
Semarang, 29 Oktober 2020
Pelaksana, Melania Sanggitama Safitri NIM. P1337425217042 |
|
Dosen
Pembimbing, Yodong,
S. ST, M.Kes NIP. |
Mengetahui, |
||
Ketua
Prodi DIV JurusanKeperawatan Gigi Salikun, S.Pd, M.Kes NIP. |
|
Koordinator Kemahasiswaan DIV Jurusan Keperawatan Gigi Sukini. S. Si. T, M.Kes NIP. |
Menyetujui, |
||
|
|
Ketua
Jurusan Jurusan Keperawatan Gigi Tri Wiyatini, S.KM.,M.Kes
(Epid) NIP.197001051991012001 |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sehat merupakan modal dasar setiap individu,
hal tersebut relevan dengan Undang-undang
RI No.36 Tahun 2009 Pasal 49 Ayat 1 yang berbunyi : Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat bertanggung jawab atas penyelenggaraan upaya kesehatan. Pada Undang-undang RI No.
36 Pasal 93 Ayat 1 juga menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkat kanderajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pengobatan penyakit gigi,
dan pemulihan kesehatan gigi oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan atau Masyarakat
yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan. Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) adalah segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari,
oleh, dan untuk masyarakat. Manifestasi kesehatan gigi dalam kegiatan UKBM
ialah Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM) dan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS).
Melalui pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut diharapkan masyarakat mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan gigi dan mulut mereka secara mandiri, dan juga mencakup kemampuan untuk memelihara dan melindungi diri baik individual, kelompok, atau masyarakat dari ancaman kesehatan gigi dan mulut, sehingga target nasional Indonesia sehat tahun 2010 khususnya di bidang kesehatan gigi dapat terpenuhi, serta berpotensi menunjang kenaikan derajat kesehatan secara keseluruhan, dan final goal pada kegiatan ini adalah terbentuknya pola hidup sehat yang terbudidaya dengan baik dalam kehidupan masyarakat sehari.
Berdasarkan data penelitian tentang permasalahan gigi dan mulut di Indonesia menunjukan kualitas status kesehatan gigi yang masih rendah dengan proporsi perilaku kesehatan gigi dengan benar sangat rendah dan jumlah presentase yang belum mendapatkan perawatan tenaga medis juga masih rendah. Karena hal itu maka saya ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan praktik lapangan “Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut dan upaya kesehatan berbasis masyarakat” yang diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kesadaran mengenai kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat khususnya warga wilayah desa Banjarmangu RT 04 RW 01 kecamatan banjarmangu ,kabupaten Banjarnegara.
B. Kondisi dan
Potensi Wilayah
Kecamatan Banjarmangu terletak diujung utara
Kabupaten Banjarnegara yang memiliki suhu rata-rata 23° - 32° celcius terletak
pada ketinggian 339 meter di atas permukaan laut. Saat ini dipimpin oleh Bapak
Gigih Sundoro, S.Sos dengan luas wilayahnya yaitu 46.36 km2 yang terdiri dari
17 desa. Kepadatan penduduk rata-rata sebesar 945 km2 dengan peresebaran
penduduk berjumlah jiwa sebesar 43.816.
Potensi yang terdapat di Kecamatan Banjarmangu yaitu
kebanyakan berasal dari sumber daya alam. Sumber air berasal dari pegunungan
dimana wilayah Banjarmangu berada di bawah gunung yang dikelilingi perbukitan
dan gunung sedangkan untuk fasilitas penerangan semua KK sudah menggunakan listrik PLN. Wilayah
Banjarmangu merupakan daerah perbukitan dengan iklim sedang bersuhu rata-rata
yang optimal untuk menanam berbagai jenis tanaman terutama salak pondoh. Usaha tani salak pondoh merupakan komoditas yang
strategis karena memiliki peran yang besar bagi masyarakat sebagai sumber
pendapatan dan penyedia lapangan pekerjaan. Selanjutnya dalam bidang kesehatan
terdapat pula prasarana berupa apotek, posyandu pada tiap RW dan terdapat dua
puskemas pada satu kecamatan.
C.
Masalah
1. Identifikasi
Masalah
Dari hasil
pendataan di desa Banjarmangu RT 04 RW 01 Kecamatan Banjarmangu Kabupaten
Banjarnegara diperoleh hasil dengan jawaban kuisioner sebagai berikut :
a. Dari
data pengetahuan masyarakat pada 10 KK menunjukan rendahnya pengetahuan tentang pentingya menjaga kesehatan
gigi dan mulut, pembersihan karang gigi dan bahaya akibat merokok
b. Dari
data sikap masyarakat sudah mengetahui mengenai waktu yang tepat menggosok
gigi, makanan yang baik dikonsumsi untuk kesehatan gigi, dan mengetahui jika
gigi berlubang segara dilakukan penambalan
c. Dari
data tindakan masyarakat belum menerapkan kunjungan rutin ke klinik gigi selama
6 bulan sekali, masih tingginya penggunaan tusuk gigi untuk membersihkan sisa
makanan daripada benang gigi, dan masih banyak masyarakat yang mengunyah
menggunakan satu sisi
d. Hal
ini disebabkan karena belum terbentuknya Kader kesehatan gigi di masyarakat
khususnya di wilayah RT 04 RW 01 desa Banjarmangu
2. Data
Masalah
Berdasarkan pengambilan data pada tanggal
15 Oktober di RT 04 RW 01di Desa Banjarmangu, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten
Banjarnegara diperoleh hasil ;
1. OHI-S
( mengukur kebersihan gigi dan mulut )
No |
Nama |
DI |
CI |
OHIS |
Kategori |
1. |
Rodiyah |
1.8 |
2 |
3.2 |
Buruk |
2. |
Adminah |
1.2 |
1 |
2.2 |
Sedang |
3. |
Sutirah |
0.7 |
0.5 |
1.2 |
Baik |
4. |
Erniwati |
1 |
1.2 |
2.2 |
Sedang |
5. |
Sutiliyati |
0.8 |
0.6 |
1.4 |
Sedang |
6. |
Wijayanti |
0.5 |
0.3 |
0.8 |
Baik |
7. |
Nur Fatiyas |
0.5 |
0.8 |
1.3 |
Sedang |
8. |
Rusmiyati |
0.6 |
0.5 |
1.1 |
Baik |
9. |
Tuti Mukromah |
0.3 |
0.2 |
0.5 |
Baik |
10. |
Sri Rejeki |
2 |
1.5 |
3.5 |
Buruk |
|
Rata – Rata |
1.74 |
Baik |
2.
DMF-T ( mengukur kerusakan gigi permanen )
No |
Nama |
D |
M |
F |
DMFT |
Kriteria |
1 |
Rodiyah |
2 |
1 |
1 |
4 |
Sedang |
2 |
Adminah |
1 |
1 |
|
2 |
Rendah |
3 |
Sutirah |
1 |
|
|
1 |
Sangat rendah |
4 |
Erniwati |
2 |
1 |
|
3 |
Sedang |
5 |
Sutiliyati |
1 |
1 |
|
2 |
Rendah |
6 |
Wijayanti |
1 |
|
|
1 |
Sangat Rendah |
7 |
Nur Fatiyas |
1 |
2 |
|
3 |
Sedang |
8 |
Rusmiyati |
1 |
1 |
|
2 |
Rendah |
9 |
Tuti Mukromah |
2 |
|
|
2 |
Rendah |
10 |
Sri Rejeki |
2 |
1 |
|
3 |
Sedang |
Rata – rata |
14 |
8 |
|
2.3 |
Rendah |
3. Hubungan
terhadap kebersihan gigi dan mulut
|
OHIS |
jumlah |
|||
|
Baik |
Sedang |
Buruk |
||
Pengetahuan |
Baik |
2 |
3 |
0 |
5 |
Sedang |
1 |
2 |
1 |
3 |
|
Buruk |
0 |
1 |
0 |
1 |
|
Jumlah |
|
3 |
6 |
1 |
10 |
|
OHIS |
jumlah |
|||
|
Baik |
Sedang |
Buruk |
||
Sikap |
Baik |
2 |
3 |
0 |
5 |
Sedang |
1 |
1 |
1 |
3 |
|
Buruk |
0 |
2 |
0 |
2 |
|
Jumlah |
|
3 |
6 |
1 |
10 |
|
OHIS |
jumlah |
|||
|
Baik |
Sedang |
Buruk |
||
Tindakan |
Baik |
1 |
2 |
0 |
6 |
Sedang |
1 |
3 |
1 |
2 |
|
Buruk |
1 |
1 |
0 |
2 |
|
Jumlah |
|
3 |
6 |
1 |
10 |
3.
Prioritas Masalah
Berdasarkan
data, maka diperoleh prioritas masalah sebagai berikut :
Masalah |
U |
S |
G |
Total |
Prioritas |
DMF-T |
4 |
4 |
3 |
11 |
I |
OHIS |
4 |
3 |
3 |
10 |
II |
Keterangan :
Skor U = 0 - 5
(tidak penting – sangat penting)
Skor S = 0 - 5
(tidak serius - sangat serius)
Skor G = 0 - 5 (tidak
berdampak – sangat berdampak)
D. Tujuan
a.
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran berdasarkan minat dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan gigi
dan mulut sehingga dapat tercapainya perilaku hidup sehat dan peningkatan
kualitas kesehatan yang optimal di wilayah desa Banjarmangu RT 04 RW 01
kabupaten Banjarnegara.
b.
Tujuan Khusus
1.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan gigi dan mulut
2.
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
dalam upaya promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut
3.
Meningkatkan kemampuan masyarakat
tentang cara menyikat dengan teknik yang benar serta cara menjaga kebersihan
gigi dan mulut
E. Nama Kegiatan dan Sasaran Kegiatan
Kegiatan
yang akan diselenggarakan yaitu “Pemberdayaan Masyarakat Gigi Sehat di Wilayah
Desa Banjarmangu RT 04 RW 01 Kabupaten Banjarnegara”
Sasaran kegiatanya
adalah 1 dasa wisma dari 10 KK di wilayah RT 04 RW 01 desa Banjarmangu RT 04 RW
01 kabupaten Banjarnegara.
F. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini akan
diselenggarakan pada :
Tanggal : 29 September s/d 6 November 2020
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Rumah Warga
Metode : Daring (menggunakan Whatsapp Grup)
dan luring (door to door)
G. Pelaksana
SUSUNAN PELAKSANA
UKBM
RT
04 RW 01 DESA BANJARMANGU, BANJARMANGU, BANJARNEGARA
Pelindung
Kajur Jurusan Keperawatan Gigi : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)
Ketua Prodi D-III Keperawatan Gigi : Salikun, S.Pd, M.Kes
Penanggung Jawab
Ketua RT : Amam Rofiq
Dosen Pembimbing :
Yodong,
S. ST, M.Kes
Pelaksana
Pelaksana :
Melania Sanggitama Safitri
BAB II
KEGIATAN
A.
Kegiatan
1.
Survey pengambilan data warga secara
luring
2.
Pemaparan/MMD melalui Whatsapp Grup
3.
Kegiatan
a.
Melakukan pre test dan post test kepada
masyarakat warga desa Banjarmangu RT 04 RW 01 dengan memberikan pertanyaan
meliputi (penyakit gigi dan mulut : karies gigi, karang gigi) dengan tanya
jawab
b.
Memberikan materi mengenai kesehatan
gigi dan mulut, penyakit gigi dan mulut serta pencegahan, teknik menyikat gigi
yang baik dan benar, dan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut melalui
penyuluhan secara luring dengan media poster dan leaflet
c.
Setelah diberikan materi diberikan
kesempatan untuk diskusi tanya jawab
d.
Evaluasi hasil penyuluhan materi
kesehatan gigi dan mulut
4.
Monitoring
5.
Evaluasi kegiatan
B.
Metode
1.
Untuk mendapatkan data mengenai
permasalahan gigi dan mulut dengan screening secara luring dari rumah ke rumah
2.
Penyuluhan atau pemberian materi secara
luring dengan warga tetapi tetap menggunakan protocol kesehatan
3.
Penyampaian materi dengan poster dan
leaflet serta demonstrasi simulasi teknik menggosok gigi yang baik dan benar
C.
Prosedur
Kegiatan
1.
Pemaparan/MMD
Berdasarkan
data hasil identifikasi masalah dapat dipaparkan bahwa kebanyakan masalah yang
terjadi karena masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan giginya
dan pengetahuan terhadap resiko mengenai kesehatan gigi dan mulut. Untuk
mendapatkan data yang lebih valid
diperlukan format pengkajian komunitas yang disusun dalam bentuk
kuesioner/GoogleForm yang kemudian dianalisa untuk menentukan rencana tindakan
yang akan di implementasikan.
Materi
: Terlampir
2.
Rencana kegiatan
-
Penyampaian
materi tentang kesehatan gigi dan mulut :
·
Teknik
dan waktu yang tepat menggosok gigi
·
Macam –
macam penyakit gigi
·
Cara
memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tepat
·
Makanan
yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan mulut
- Melakukan evaluasi terhadap materi yang
telah diberikan
3. Kegiatan
Waktu
kegiatan : Conditional
Peserta
MMD : Perwakilan warga dari 10 KK
dan calon kader
Tempat
: Conditional
Situasi hasil pendataan warga RT 04
RW 01 desa Banjarmangu kabupaten Banjarnegara
Dari hasil rekapitulasi pendataan
warga yang sudah terisi diperoleh hasil skala prioritas sebagai berikut :
Populasi |
Rekapitulasi
Skala Prioritas |
10 KK warga RT
04 RW 01 desa Banjarmangu kabupaten Banjarnegara |
Hasil
pendataan warga: 1. Kurang pemahaman tentang kesehatan
gigi dan mulut. 2. Kurang pengetahuan cara pencegahan
penyakit gigi dan mulut. 3. Kurangnya pengetahuan tentang teknik
menggosok gigi yang baik dan benar. |
Penyuluhan tentang :
·
Teknik dan waktu yang tepat menggosok
gigi
·
Macam-macam penyakit gigi
·
Makanan yang baik untuk kesehatan gigi
dan mulut
4.
Monitoring
Pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut yang akan
diselenggarakan di desa Banjarmangu RT 04 RW 01 perlu dilakukan pemantauan
(monitoring) untuk menemukan permasalahan yang menghambat program kegiatan dengan
cara membuat kriteria keberhasilan kegiatan yang mencakup :
- Masyarakat
mengetahui macam-macam penyakit gigi
- Masyarakat
melakukan gosok gigi dengan teknik yang sesuai
- Masyarakat
mengkonsumsi makanan yang baik untuk kesehatan gigi
5.
Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi proses
Pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan masyarakat kesehatan gigi dan mulut di desa Banjarmangu
RT 04 RW 01 Banjarmangu, Banjarnegara perlu dilakukan evaluasi proses yang
meliputi :
a)
Waktu penyampaian
b)
Materi penyampaian
b.
Evaluasi hasil
Setelah dilakukan
pelatihan maka dilakukan tanya jawab pada masyarakat tentang materi yang telah
disampaikan
D. Aanggaran
Nama Barang |
Jumlah |
Harga |
Total |
Print proposal kegiatan |
2 buah |
@ Rp 5.000 |
Rp 10.000 |
Print materi |
1 buah |
@Rp 5.000 |
Rp 5.000 |
Fotokopi Materi |
10 buah |
250 x 8 @ Rp 2.000 |
Rp 20.000 |
Print Kuesioner |
1 buah |
2000 |
Rp. 2.000 |
Foto kopi kuesioner |
10 buah |
250 x 5 @ 2.500 |
Rp. 25.000 |
Jumlah total |
Rp 60. 000 |
E. Matrik Kegiatan
No No |
Waktu |
Kegiatan |
Tempat |
Sasaran |
1. |
Jumat, 9
Oktober 2020 20:00-21:00 |
Bimbingan dengan dosen pembimbing |
Via zoom |
Mahasiswa |
2. |
Senin, 12 oktober 2020 |
Advokasi Pak RT, warga (10 kk)
dan pendataan |
Rumah warga |
Warga |
3. |
Kamis, 15 Oktober 2020 |
Melakukan penyuluhan mengenai
materi yang akan disampaikan |
Rumah Warga |
Warga |
4. |
Kamis, 29 Oktober 2020 |
Membuat laporan kegiatan yang
sudah dilakukan |
Rumah |
Warga |
F. Hambatan
1.
Kurangnya atau terbatasnya sarana
prasarana yang menunjang jalanya penyuluhan
2.
Kurang efektif waktu dalam pelaksanaan karena
kegiatan masyarakat yang berbeda-beda sehingga pelaksanaan mundur dari waktu
yang telah dijadwalkan
3.
Kurang optimal kegiatan pelaksanaan
karena masih dalam situasi pandemic
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat pada 10 KK di Desa Banjarmnagu RT 04 RW 01, Kec. Banjarmangu, Kab. Banjarnegara yang telah
dilakukan berjalan dengan baik dan sangat bermanfaat. Hal ini dapat dilihat
dari antusiasme warga yang tinggi selama kegiatan penyuluhan berlangsung. Tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan
berada pada tinngkatan yang rendah, dan meningkat menjadi sedang setelah
diberikan penyuluhan mengenai
teknik dan waktu yang tepat menggosok gigi, macam
– macam penyakit gigi, dan makanan yang baik dan buruk untuk kesehatan gigi dan
mulut. Jika
kesadaran masyarakat mengenai kesehatan gigi dan
mulut semakin bertambah maka tingkatan pengetahuan akan semakin meningkat lagi.
Adapun metode penyuluhan yang diberikan yaitu dengan media poster bergambar dan leaflet
B. Saran
Meningkatkan peran aktif warga
dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya sendiri, dengan cara menggosok
gigi secara teratur, mengatur pola makan dan selalu memeriksakan gigi setiap 6
bulan sekali ke puskesmas, klinik gigi, dokter gigi atau rumah sakit.
LAMPIRAN
KUESIONER KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Desa :
Rt/Rw :
Tgl survei :
Identitas
Responden
1.
Nama :
2.
Jenis Kelamin :
3.
Umur :
4.
Pekerjaan/Sekolah :
5.
Nama KK :
6.
No Hp :
Status
Lokalis
1.
Jumlah gigi berlubang :
…………… gigi
2.
Terdapat karang gigi :
Sebagian, penuh, tidak ada
3.
Warna :
kuning, coklat kehitaman, tidak ada
4.
Jumlah gigi yang sudah di tambal : …………….. gigi
5.
Jumlah gigi yang sudah di cabut : …………….. gigi
6.
Terdapat sariawan : ya / tidak
7.
Terdapat gusi berdarah : tidak
pernah/sering/kadang-kadang
8.
Mengalami gigi kesundulan ( anak-anak ) : ya / tidak
9.
Mengalami gigis ( rampant caries ) : ya / tidak
10.
Apakah menggunakan gigi palsu ? : Ya / tidak
11.
Jenis gigi palsu : lepasan / permanen
12.
Apakah menggunakan kawat gigi : ya / tidak
Index
Kebersihan gigi
16 |
11 |
26 |
46 |
31 |
36 |
Data
Khusus
1.
Penilaian terhadap pengetahuan
Pilih salah satu pada kolom benar atau salah sesuai
dengan apa yang Anda ketahui
No. |
Pernyataan |
Jawaban |
|
Benar |
Salah |
||
1. |
Gigi yang sehat adalah gigi
yang kuat dan tidak berlubang |
|
|
2. |
Gigi berlubang dapat
disebabkan oleh makanan yang mengandung gula |
|
|
3. |
Permen, coklat, biskuit
merupakan jenis makanan yang tidak dapat membuat gigi sehat |
|
|
4. |
Gusi yang sehat berwarna
merah muda |
|
|
5. |
Gigi yang tidak dibersihkan
dapat menyebabkan karang gigi |
|
|
6. |
Merokok dapat menyebabkan
karang gigi |
|
|
7. |
Penggunaan obat kumur yang
terlalu sering dapat mengganggu kesehatan gigi dan mulut |
|
|
8. |
Karang gigi tidak dapat
dibersihkan dengan menyikat gigi |
|
|
9. |
Cara membersihkan sisa
makanan adalah dengan menyikat gigi |
|
|
10. |
Sikat gigi yang baik
berbentuk tangkai lurus dan bulu sikat halus |
|
|
Jumlah |
|
|
2.
Penilaian terhadap sikap
Pilih salah satu kolom tidak setuju/setuju/sangat
setuju sesuai dengan apa yang biasa Anda lakukan
No. |
Pernyataan |
Jawaban |
||
Tidak setuju |
Setuju |
Sangat Setuju |
||
1. |
Saya menyikat gigi pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur |
|
|
|
2. |
Saya senang bila di wilayah
tempat tinggal saya diadakan pemeriksaan gigi dan mulut |
|
|
|
3. |
Saya senang bila di wilayah
tempat tinggal saya diadakan bimbingan kesehatan gigi |
|
|
|
4. |
Saya sering makan buah dan
sayur dari pada teh dan rokok |
|
|
|
5. |
Saya senang bila di wilayah
tempat tinggal saya diadakan kegiatan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) |
|
|
|
6. |
Saya melakukan penambalan
gigi pada gigi saya yang berlubang |
|
|
|
7. |
Saya merasa gigi yang berlubang membuat penampilan jadi jelek |
|
|
|
8. |
Saya setuju bila bau mulut
disebabkan karena gigi berlubang |
|
|
|
9. |
Saya jarang menggunakan obat
kumur setelah selesai menyikat gigi |
|
|
|
10. |
Saya mengganti sikat gigi
jika bulu sikat sudah mekar |
|
|
|
Jumlah |
|
|
|
3.
Penilaian terhadap keterampilan
Pilih salah satu kolom ya atau tidak sesuai dengan
apa yang biasa Anda lakukan
No. |
Pernyataan |
Jawaban |
|
Ya |
Tidak |
||
1. |
Saya makan dengan kedua sisi
rahang saya |
|
|
2. |
Saya rajin mengganti sikat
gigi setiap 3 bulan sekali |
|
|
3. |
Saya menyikat gigi setiap
malam sebelum tidur |
|
|
4. |
Saya menyikat gigi setelah
sarapan |
|
|
5. |
Saya menyikat gigi dengan
teknik vertikal untuk bagian depan dan horizontal untuk bagian pengunyahan |
|
|
6. |
Saya menyikat gigi
menggunakan pasta gigi |
|
|
7. |
Saya rajin mengkonsumsi buah
dan sayur |
|
|
8. |
Saya membersihkan sisa
makanan dengan benang gigi |
|
|
9. |
Saya pergi ke klinik gigi
saat gigi saya sakit |
|
|
10. |
Saya rajin mengunjungi klinik
gigi 6 bulan sekali |
|
|
Jumlah |
|
|
Pelayanan
Kesehatan
1.
Apakah pernah sakit gigi : (ya /
tidak/kadang-kadang)
2.
Berobat kemana bila sakit gigi :(puskesmas,RS/ diobati sendiri/
pengobatan alternative/ dukun/ drg.swasta/ lainnya )
3.
Apakah control setiap 6 bulan sekali : (ya/tidak/kadang-kadang)
4.
Apakah pernah dilakukan operasi : ( ya / tidak )
5.
Apakah pernah di opname : ( ya / tidak )
No. Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
1. Laki Laki
2. Perempuan
==========================================================
Hasil Pemeriksaan :
Debris Indeks (DI) :
|
|
|
16 |
11 |
26 |
46 |
31 |
36 |
|
|
|
PEDOMAN MATERI PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
Materi
Penyuluhan Kesehatan Gigi
a.
Penyebab gigi berlubang : plak dan makanan yang
manis dan lengket
b.
Gejala dan Proses perjalanan gigi berlubang
c.
Pencegahan gigi berlubang : sikat gigi
dan penggunaan fluor
d.
Cara menyikat gigi: waktu dan permukaan
gigi yang disikat Tujuan Penyuluhan
:
Tujuan umum :
untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan murid dalam memelihara
kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan khusus
:
1.
Sasaran dapat mengetahui penyebab gigi berlubang
2.
Sasaran dapat memahami gejala gigi berlubang
3.
Sasaran dapat memahami proses perjalanan gigi berlubang
4.
Sasaran dapat mengetahui cara-cara pencegahan gigi berlubang
5.
Sasaran mengetahui waktu yang tepat untuk menyikat gigi
6.
Sasaran dapat mengetahui cara sikat gigi yang benar.
Penyebab gigi berlubang
(karies):
● Lubang
gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat
merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa
dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral gigi
sehingga menjadi sensitive pada pH rendah. Asam ini berasal dari plak yang
menempel pada gigi. Plak merupakan suatu lapisan lunak yang terdiri dari
kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang dibersihkan. Cara
menghilangkan plak dengan menyikat gigi menggunakan pasta gigi berflouride
Plak penyebab gigi berlubang
Sisa makanan manis dan lengket + Kuman
(dari plak) = ASAM Email menjadi
larut dalam asam Gigi
berlubang
● Karies
disebabkan karena banyak makan yang manis-manis sehingga timbul plak pada gigi.
Makanan yang dapat merusak gigi adalah :
-
makanan yang manis : coklat, permen, es krim
-
bersifat lengket : dodol
-
berzat tepung. : donat, kue, biskuit
Makanan yang
tidak merusak gigi adalah makanan yang berserat misalnya :
-
buah-buahan
-
sayur-sayuran
-
kacang-kacangan
Gejala dan Proses perjalanan
gigi berlubang
Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di
permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. Daerah ini dapat menjadi
tampak coklat dan membentuk lubang. Proses sebelum in dapat kembali ke asal
(reversible). Namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak
dapat diregenarasi. Sebuah lesi tampak coklat dan mengkilat menandakan karies.
Daerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. Bila enamel dan dentin
sudah mulai rusak lubang semakin tampak. Daerah yang terkena akan beruba warna
dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke syaraf gigi,
ternuka dan akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas dan
suhu yang dingin atau makanan minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan
nafas tak sedap dan pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut
infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainya sehingga menjadi berbahaya.
Lubang gigi pada email Belum terasa sakit
Lubang mencapai
dentin Gigi
ngilu (zat antara email dan akar)
Lubang mencapai pulpa Sakit tidak bisa makan (rongga
syaraf)
Gigi infeksi dan mati Bengkak –
gigi harus dicabu
Pencegahan gigi
berlubang :
1.
Sikat gigi : berguna untuk menghilangkan
sisa makanan yang menempel pada gigi.
2.
Penggunaan fluor : dapat melalui air
minum yang mengandung fluor, kumur- kumur dengan larutan fluor, dan pasta gigi
yang mengandung fluor. Fluor berguna
untuk menguatkan email sehingga tahan terhadap serangan karies.
Waktu yang disarankan untuk
menyikat gigi adalah :
-
pagi hari setelah sarapan pagi
-
malam sebelum tidur.
Permukaan gigi yang disikat adalah
semua permukaan gigi yang meliputi :
-
Bagian luar gigi depan atas dan bawah
-
Bagian belakang samping gigi atas dan bawah
-
Permukaan kunyah gigi belakang atas dan bawah
-
Bagian dalam gigi-gigi atas dan bawa
CARA MENGGOSOK GIGI YANG BENAR (Disertai video simulasi dan
demontrasi)
CARA MENGGOSOK
GIGI
• Pemilihan
sikat gigi
Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai
maupun kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu
sikat jangan terlalu keras / terlalu lembut terlalu jarang. Pilih yang bulu
sikatnya lembut tapi cukup kuat untuk melepas kotoran di gigi. Ujung kepala
sikat menyempit hingga mudah menjangkau seluruh bagian mulutnya yang relative
mungil ujung sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, bila tidak ujung
singkat sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi. Jadi
ada bagian gigi yang tidak tersikat.
. Cara
menggosok gigi :
1. Permukaan Luar
Bulu sikat membentuk sudut 45derajat, dimulai dari daerah tepi gusi yaitu
batas antara gusi dengan gigi lalu lakukan gerakan memutar perlahan, dengan
demikian plak akan terlepas dari setiap gigi.
Permukaan Dalam
Sikat gigi di arahkan vertikal dan gunakan ujung bulu
sikat untuk membersihkan bagian dalam gigi depan bawah dan kebalikan untuk gigi
depan atas. Untuk gigi posterior (belakang), permukaan dalam dibersihkan dengan
cara yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
Permukaan Oklusal
Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan gerakan maju mundur.
Jangan lupa sikat juga permukaan lidah, agar makanan yang masih menempel bisa
hilang dengan maksimal.
2.
Jangan lupa kumur-kumur sebanyak 2-3
kali, fungsinya untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.
3.
Untuk pembersihan gigi yang lebih
maksimal gunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan sela – sela gigi.
4.
Jangan lupa kumur-kumur sebanyak 2-3
kali, fungsinya untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang sudah disikat.
5.
Untuk pembersihan gigi yang lebih
maksimal gunakan dental floss (benang gigi) untuk membersihkan sela – sela gigi.
·
Frekuensi sikat gigi: Minimal 2 kali
sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Idealnya sikat gigi
setiap habis makan, tapi yang paling penting malam hari sebelum tidur.
Sebaiknya sikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor yang dapat
menguatkan email. Untuk anak-anak berikan pasta gigi dengan rasa buah, sehingga
anak gemar menggosok gigi.
Cara Melaksanakan Sikat Gigi
Bersama
■
Teteskan pada ujung lidah larutan disclosing solution atau dapat
menggunakan sumba atau pewarna kue yang berwarna merah. Murid disuruh meratakan
atau mengoleskan ke seluruh permukaan gigi. Larutan ini berguna untuk melihat
adanya debris dan kalkulus yang melekat di permukaan gigi.
■
Setelah mendengarkan aba-aba dari
petugas penyuluh, murid melakukan sikat gigi dengan menggunakan pasta gigi
berfluoride. Setelah selesai sikat gigi, murid disuruh berkumur.
■
Sasaran disuruh bercermin untuk melihat
pewarnaan yang masih menempel pada gigi. Bila masih terlihat warna merah pada
gigi, menandakan gigi belum bersih
disikat. Murid diistruksikan menyikat gigi kembali sampai hilang warna merah yang
menempel pada gigi.
DOKUMENTASI
·
Advokasi
·
Pendataan
atau screening
·
Pemaparan/MMD
melalui Whatsapp Grup
·
Implementasi
Kegiatan (Penyuluhan)
·
Pengolahan Data hasil pelaksanaan